Dia menarik lenganku dia berlari dan aku pun ikut berlari aku merasakan kehadiran seseorang aku berusaha menoleh kebelakang,tapi rasanya sulit sekali

"tidak ada waktu untuk melihat kebelakang saka jika kita berhenti,dia akan membunuhku"

APA membunuh? siapa yang dia maksud sekali lagi aku menoleh kebelakang terlihat sosok orang
Tunggu dia...dia.. adalah...................

*********************************------------------------------------********************

SANIA tidak aku tidak percaya dengan mataku sendiri.Apakah sania kah yang dimaksud gadis ini
tunggu sania yang satu ini tidak seperti sania yang ku kenal.
"tidak!"
tiba-tiba langkah kami terhenti aku mendengar gadis itu berteriak.JALAN BUNTU sial ,apakah ini adalah hari tersial dalam hidupku.

sania berjalan menuju kearah kami.Dia mengeluarkan sesuatu dari sakunya perlahan lahan tapi pasti.sebuah pisau, sania menatapku dengan kosong kakiku mulai gemetar jangankan melangkah berbicara pun tak bisa tubuhku mati kaku.langkahnya semakin dekat dia terhenti kemudian menangis meskipun begitu tatapan matanya tetap kosong sepatah kata yang kudengar darinya "maaf" dia berlari tapi bukan kearahku melainkan samping kananku.


Sania menghunus gadis itu tepat dijantungnya.Melihat kejadian itu entah kenapa hatiku merasakan sakit.
Terlintas dibenakku sosok wanita berambut pirang